Pages

Rabu, 30 Mei 2018

Makalah Ternak Lele


BAB I
PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang
Usaha budidaya ikan lele merupakan usaha yang mudah dijalankan, dalam merencanakan bisnis budidaya ikan lele. Jenis ikan lele yang kami budidaya adalah jenis ikan lele sangkuriang. JenisLele sangkuriang adalah ikan budidaya air tawar yang sangat populer. Lele disukai konsumen karena berdaging lunak, sedikit tulang, tidak berduri, dan murah. Dari sisi budidaya, lele relatif tidak memerlukan banyak perawatan dan memiliki masa tunggu panen yang singkat. 
Peluang usaha budidaya ikan lele merupakan salah satu peluang usaha yang cukup  diperhitungkan saat ini. Apabila perhatikan banyak terdapat  penjual pecel lele yang memerlukan pasokan ikan lele setiap harinya, hal inilah yang membuat permintaan  ikan tersebut menjadi semakin tinggi di pasaran dan membuka potensi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Ternak ikan lele relatif  lebih mudah apabila dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan mas atau mujair karena lebih tahan terhadap penyakit maupun kondisi lingkungan. dalam usaha ternak atau budidaya lele semakin menginspirasi banyak orang untuk ikut terjun dan berharap meraih kesuksesan dalam usaha ini.

1.2       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana cara melakukan budidaya ternak lele yang baik.




1.3       Tujuan Penulisan
 Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mendiskripsikan  cara melakukan budidaya ternak lele yang baik



BAB II
TEORI DAN PEMBAHASAN

2.1       Perencanaan budidaya ikan lele
Dalam perencanaan bisnis budidaya ikan lele ini, tidak perlu melakukan perekrutan tenaga kerja. Baik dari pemeliharaan ikan lele, perawatan kolam dan bagian pemasaran. Dalam menjalankan bisnis budidaya ikan lele, sistem yang diterapkan system Analisis SWOT. Sebelum memulai sesuatu usaha kita harus mengetahui aspek-aspek yang dapat mempengaruhi usaha kita. Dengan harapan supaya usaha kita dapat lancer dan sukses. Yaitu dengan melakukan analisis sebagai berikut:
1)    Straight
a.    Dengan budi baya ikan lele ini tidak terlalu memerlukan tenaga besar.
b.    Penjualan ikan lele tidak terlalu sulit, tidak seperti ikan yang lainya.
2)    Weaknes
a.    Bagi anda yang tak memiliki lahan yang cukup anda bias membudidayakan ikan lele dengan menggunakan kolam dari terpal
3)    Opportunitis
a.    Peluang usaha yang tidak pernah mati adalah usaha perikanan. Sebab setiap hari masyarakat  membutuhkan ikan untuk dikonsumsi semakin meningkat.
b.    Umur pembudidayaan ikan lele yang relative singkat yang hanya kurang lebih 3 bulan membuat banyak yang memilih ikan lele untuk di budidayakan. 
4)    Threat
a.    Dalam usaha ikan lele ini harus teliti karena ikan tidak tahan dengan cuaca yang tidak    setabil.
b.    Selalu mengecek kedalaman air. Kedalaman air jangan sampai kurang dari 70cm karena itu akan menghambat pertumbuhan ikan.

2.2       Pembudidaya ternak ikan lele
2.2.1   Sistem Budidaya
Sistem budidaya ini menggunakan 2 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :
a.    Sistem Massal. 
Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.
b.    Sistem Pasangan. 
Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.

2.2.2     Tahap Proses Budidaya
a.    Pembuatan Kolam
Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai :
1)      Kolam tandon. 
Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.
2)      Kolam pemeliharaan induk.
Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.
3)      Kolam Pemijahan.
Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina.
4)      Kolam Pendederan.
Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya\

b.  Pemilihan Induk
Induk jantan mempunyai tanda :
1)    Tulang kepala berbentuk pipih
2)    Warna lebih gelap
3)    Gerakannya lebih lincah
4)    Perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
5)    Alat kelaminnya berbentuk runcing.
Induk betina bertanda :
1)    Tulang kepala berbentuk cembung
2)    Warna badan lebih cerah
3)    Gerakan lamban
4)    Perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat

c.    Persiapan Lahan
Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :
1)    Pengeringan. 
Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.
2)    Pengapuran. 
Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.
3)    Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara).
Untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
4)    Pemasukan Air.
Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.

Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :
1)    Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
2)    Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama

d.    Pemijahan
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.
e.    Pemindahan
Cara pemindahan :
a.    Mengurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
b.    Menyiapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang.
c.    Menyamakan suhu pada kedua kolam
d.    Memindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.
e.    Memindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.

f.     Pendederan
Pendederan adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 – 7 cm, 7 – 9 cm dan 9 – 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.
a)    Manajemen Pakan anakan lele berupa :
1)    Pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 – 4 hari.
2)    Pakan buatan untuk umur diatas 3 – 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.
3)     Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1 – 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.

b)    Manajemen Air
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :
1)    Air harus bersih
2)    Berwarna hijau cerah
3)    Kecerahan/transparansi sedang (30 – 40 cm).
Ukuran kualitas air secara kimia :
1)    Bebas senyawa beracun seperti amoniak
2)    Mempunyai suhu optimal (22 – 26 0C).
Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25 g/100m2.
c)    Manajemen Kesehatan
Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.




BAB III
PENUTUP
3.1       Kesimpulan
Budidaya ikan lele adalah salah satu usaha yang menggiurkan, jika sudah berjalan dengan baik usaha ini bisa menghasilkan omset yang besar. Perawatan ikan lele ini pun juga tidak terlalusulit dan tidak memakan banyak biaya,.
                                                                               
3.2       Saran
Budidaya ikan lele salah satu usaha yang dapat dijalankan oleh semua orang, dengan bekerja keras tekun dan rajin usaha ini dapat berjalan dengan cepat dan menguntungkan jadi jangan ragu untuk memulai berbisnis ikan lele.





DAFTAR PUSTAKA
Wendi.Bisnis Budaya Ternak Lele. https://whendie90. wordpress.com/2012 /10/01/pengantar-bisnis-budidaya-ikan-lele/ [diakses 29 maret 2019]

1 komentar: